Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2013

Antara Malam dan Pagi

Pukul setengah tiga, lewat tengah malam. Terlalu pagi untuk dikatakan malam, namun terlalu gelap untuk disebut pagi. Bahkan mataharipun belum menunjukkan tanda-tanda eksistensinya. Aku masih berada di jalanan. Jalanan beraspal yang menghitam karena sisa-sisa basahnya hujan. Jalanan yang sepi, sunyi senyap tanpa ada tanda-tanda kehidupan. Melaju tanpa terburu ke satu tujuan. Sebuah bangunan yang mereka beri julukan sebagai rumah. Bangunan yang konon merupakan tempat melepas lelah dengan waktu tempuh sekitar duapuluh menit dengan kecepatan sedang dari tempat motorku  berada saat ini. Di sebuah persimpangan jalan dengan lampu merah yang baru sekian detik lalu berwarna hijau.  Hanya ada aku dan seorang perempuan yang sepertinya masih muda. “Mau kearah mana, mbak?” perempuan itu bertanya kepadaku. Siapa lagi yang ditanya  kalau bukan aku. Toh di sisi lain persimpangan tidak tampak ada manusia lain sehingga lampu merah tersebut begitu menggoda untuk diterobos. “Lurus, mbak. Ke arah

Kematian dan Perasaan ; Inspeksi isi hati

Malam ini aku ingin berbicara tentang kematian. Namun bukan kematian ragawi yang aku maksudkan. Malam ini aku akan berceloteh mengenai kematian sesosok makhluk yang pada dasarnya    hidup dalam jiwa setiap individu di seluruh penjuru. Sesosok makhluk yang berjuluk perasaan. Perasaan kepada seseorang, dalam hal ini anggap saja rasa sayang. Perasaan yang paling kompleks. Karena rasa-rasa yang lain terlalu gamblang untuk dianalogikan.Karena pada dasarnya perasaan sedih, kesal, marah, bahagia, cemas dan segala macam rasa yang dicerap dengan hati secara komplit dapat diramu dalam satu rasa. Sayang. Aku sedih karena dia begini, Aku kesal melihatnya begitu, Itu klise, cuk!! (maaf, sedikit kasar mungkin bagi kalian yang memaknai cuk sebagai makian) Perasaan yang telah mati itu tidak jauh berbeda dengan makhluk hidup yang telah kehilangan kata "hidup" atau dijejali kata "tidak" antara "makhluk" dan "hidup". Menjadi sekedar makhl